Ada Rahasia Dibalik Tutupnya Multiply

Dalam hitungan hari multiply.co.id (juga multiply.com) akan tutup. Penutupan ini memang mendadak dan cukup mengagetkan. Searching di google nemu sebuah situs yang mencatut pernyataan bos multiply bahwa mereka bangkrut.

Saya sendiri mengenal mutiply sejak jaman awal-awal kuliah dimana mutiply waktu itu yang saya tahu adalah situs yang bisa dipakai untuk mengupload/menyimpan file-file audio dan video. Berjalannya waktu mendapat pemahaman yang lebih jika multiply ini adalah jejaring sosial yang memiliki fasilitas ‘blogging’. Mendapati fenomena bahwa komunitas multiply di Indonesia lain dari yang lainnya (wordpress, blogger, kompasiana, dll). Mungkin karena multiply (MP) sudah cukup lama dikenal netters Indonesia dan adanya sistem jejaring sosial yang tidak dimiliki oleh situs-situs blogging yang lainnya.

Multiply kerap dijadikan sebuah toko online oleh yang empunya. Beberapa pelopor OS perlengkapan bayi yang saya tahu mayoritas juga dari MP. Dan ketika meledaknya trend online shop, multiply jadi sasaran tempat bernaungnya OS-OS yang mencoba peruntungannya. Dari yang saya tahu kebanyakannya adalah wanita (hmm kenapa ya…?).

Mengetahui ada peluang bisnis disana MP berubah dari awalnya jejaring sosial+blogging menjadi situs e-commerce yang dimulai dari penghentian fasilitas nge-BLOG. Kemudian setelahnya berubah domain dari mutiply.com menjadi multiply.co.id. Tapi ternyata baru seumur jagung situs multiply.co.id mengumumkan penutupannya.

Belajar dari pengalaman orang lain adalah sebuah kesempatan yang bagus, mengingat saat ini pekerjaan saya saat ini adalah jualan secara online jadi ini adalah tambahan ilmu yang bermanfaat.

Ada beberapa pendapat saya berkaitan dengan multiply.co.id (multiply.com).

Seharusnya mereka tidak serta merta menutup situs ini karena saya membayangkan beberapa orang terdlolimi dengan penutupan multiply. Mungkin ada beberapa orang yang memang hanya memiliki MP untuk dijadikan tempat mencari nafkah. Menurut saya masih ada peluang bagi multiply untuk belajar dari kesalahan dan mencoba untuk bangkit. Mengingat pengguna sudah banyak maka proses recover juga bisa lebih mudah. Istilahnya akan banyak orang yang membantu mentatih dari jatuhnya.

Program-program multiply seperti gratis ongkir rawan kecurangan. Saya lihat banyak fenomena sebuah OS berjualan bukan di MP tapi ketika proses transaksi menggunakan fasilitas gratis ongkir dari MP. Hal ini tentu akan merugikan MP karena tujuan sebenarnya untuk promosi tapi malah banyak diakal-akali.

Multiply meng-akal-akali ongkir boleh dibilang kecurangan. Hal ini saya ketahui secara tidak sengaja ada customer yang salah melakukan proses konfirmasi transfer. Saya lihat toko-toko di MP memang jual lebih murah tetapi ongkirnya jauh lebih mahal (terutama non JABODETABEK). Waktu itu dengan harga barang yang kami jual lebih mahal tapi total transfer menjadi lebih banyak dan ternyata MP melebihkan ongkir. Dari sini saya berkesimpulan bahwa ada beberapa pembeli ongkir adalah nomor DUA yang penting harga barang nomer SATU murah. Walaupun total belanja lebih mahal konsumen sepertinya terkecoh. Update: malam ini saya cek ternyata sudah tidak demikian, mungkin ada konsumen yang akhirnya menyadari kecurangan oleh MP ini.

Waktu awal-awal tahu MP akan tutup sempat senang karena waktu itu pernah dibuat jengkel oleh MP ini , “Nah makannya jualan dengan menambah timbangan itu tidak barokah :)”

Disisi lain saya melihat kurang-nya tenaga ahli dalam bidang IT/programmer di MP, buktinya saat MP.com berubah ke MP.co.id proses migrasi-nya tidak lancar. Situs-situs yang sudah terindeks di google dan ketika akan diakses ternyata tidak ditemukan. Saat pergantian domain ini juga pastinya menyakitkan para pengguna MP yang sebelumnya mengedit CSS untuk mendesain MP mereka pun lenyap seketika.

Pendapat saya penutupan multiply masih menyisakan tanda tanya. Apa benar mereka benar-benar tutup atau???